Selamat datang di Warung Semangka. Selamat mengubek-ngubek Warung Semangka. Pemilik tidak bertanggung jawab apabila terjadi gangguan jiwa baik temporer maupun permanen yang diakibatkan oleh mengunjungi Warung Semangka. Terima Kasih.

Tempat Membacot

28.3.09

SPOILER! Rukia? Chapter 5..

Ketika Rukia menghilang lagi, Ichigo dan Renji kembali bersaing untuk mendapatkan Rukia. Yak, macem-macemlah usahanya…… Mulai dari ini, itu, ini, itu, ini, itu –sindrom males ngetik author dateng lagi-, dan yang terakhir…
JRENG! JRENG! JRENG! JRENG!
Renji memetik senar gitarnya, lalu, ia menampilkan cool posenya—yang justru membuat dia tambah terlihat fool—dan mulai menantang Ichigo.
“HAI ICHIGO! Ayo kita bertanding NGAMEN!” Seru Renji PD.
“Ho?” Ichigo cengo.
“Ayo! Pecundang loe ga mau ikut!” Seru Renji meremehkan.
“ELO TUH YANG PECUNDANG! Maunya cari gampangnya aja..” Kata Ichigo enteng.
“Nggak gitu seh maksud gue.. Kita ngamen ke jalan ampe magrib, ntar kalo uda magrib baru kita ngumpul. Dan kalo misalnya dari kita berdua ada yang uangnya paling banyak, DIALAH YANG AKAN MENJADI UNTUK RUKIA SELAMANYA.. hehehe” Kata Renji sambil ngikik kuda.
“Oke! Siapa takut!” Kata Ichigo menantang.
“Pasti gue yang menang.. soalnya kan gue ganteng.. keren.. kalaupun nanti duit gue dikit, Rukia pasti milih gue!” Renji PD.
“Loe menang bukan karena itu sih, loe pasti dapet duit banyak karena orang tuh pada kasian ngeliat muka loe yang abstrak.. jadi mereka menyumbangkan dana buat loe operasi plastik.. biar muka loe ga bikin orang sakit mata..” Ichigo meremehkan. Renji manyun.
“Udah, ah! Ayo, mulai!” Ajak Renji. Padahal sebenarnya karena Ia kalah bacot dengan Ichigo.
--

Bintang Di Siang Hari

Tahukah kau tentang Ia yang selalu
Menemani hariku dalam suka dan duka
Tahukah kau aku cinta padanya
Aku cuma curhat jangan engkau cemburu

Tapi memang kenyataan, dia memang setia
Bagai bintang di siang hari, dan matahari malam

Kuyakin pasti engkau cemburu terhadapku
Tapi aku yakin akhirnya kau bahagia

Kau sempat tinggalkanku dalam dunia yang kelam
Padahal kau tak tahu siapa dirinya
Kau hanya tenggelam dalam emosimu

Ya, dia itu engkau
Aku mencintaimu
Kau bagaikan bintangku di siang hari
Dan bagaikan Matahari di tengah malam

Semua Indah

Awan Putih berarak di langit biru
Mataharipun tersenyum kepadaku
Hingga Ia terbenam, Ia tak lenal lelah
Membuat dunia hidup sehingga indah

Bulan merona seolah tersipu-sipu
Akan rayuan bintang yang menari
Hingga fajar datang, cahayanya masih tersisa
Dalam hatiku, dan hati semua

Aku percaya semua yang Tuhan ciptakan itu indah
Tuhan memang terbaik di dunia
Terimakasih Engkau telah membuatku bahagia
Dengan indahnya ciptaan-Mu