Kuratapi langit musim dingin yang berawan. Awan-awan itu seakan menginterogasiku agar mau mengakui apa yang sesungguhnya terjadi. Aku kini terbelenggu, tapi aku tak ingin membakar belenggu ini hingga habis. Yang dulu sepihak kini telah terpecah belah dan aku berusaha menjadi magnet untuk menyatukan semua. Aku takut pada awan yang melihat padaku seakan menagih utangku.
Mengertilah, jadi susu untuk menetralkan racun itu susah. Kadang harus mengganti gula dengan pemanis buatan untuk menjadi tetap manis meskipun tahu bahwa itu takkan selamanya baik. Tapi aku mau ketenangan, tiada kontroversi.
Bisa mengerti? PM SAYA VIA FANFICTION.NET! XD
Mungkin sedikit dari uneg-uneg, hehehe
thanks for reading :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar